kompas.com_Jembatan Pandansimo Gunakan Teknologi Konstruksi CSP, Apa Itu?

KOMPAS.com – Jembatan Pandansimo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak hanya menarik dari segi kehadiran dan tampilannya. Pasalnya, sejumlah teknologi konstruksi modern juga digunakan dalam pembangunan jembatan yang menghubungkan Jalur Pantai Selatan (Pansela) Kulon Progo dengan Bantul ini. Sebagaimana disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY, Moch. Iqbal Tamher dalam keterangannya pada Sabtu (9/8/2025), salah satu teknologi konstruksi yang digunakan ialah Corrugated Steel Plate (CSP) yang ringan dan kuat. Penggunaan CSP yang berbentuk baja bergelombang pada struktur tengah jembatan lebih mudah dipasang. Sehingga lebih cepat dan dari segi biaya lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan struktur beton konvensional. Lantas, apa itu CSP?

Mengenal CSP atau Struktur Baja Bergelombang Secara sederhana, CSP atau juga dikenal dengan struktur baja bergelombang, adalah struktur baja pelat yang dibuat bergelombang. Penjelasan mengenai CSP setidaknya tersaji di dalam Jurnal Jalan-Jembatan, Volume 36 No. 2, 2019, berjudul Evaluasi Kekuatan Struktur Struktur Baja Bergelombang Berdasarkan Tipe dan Ketebalan, oleh Hardiansyah Putra, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Sejarah awalnya, struktur baja bergelombang digunakan sebagai sistem drainase. Namun, kemudian penggunaanya meluas sebagai struktur jembatan. Sampai dengan tahun 2018 struktur baja bergelombang di bagi dalam berbagai tipe yaitu standar, deep dan superdeep. Ketiga tipe tersebut bisa mengakomodir lebar bentang maksimum yang berbeda. Hal ini dikarenakan perbedaan propertis material.

Di Indonesia sendiri, struktur baja bergelombang sudah diaplikasi sebagai sistem drainase dan struktur jembatan tetapi umumnya tipe struktur baja bergelombang yang digunakan masih tipe standar. Meluasnya penggunaan struktur baja bergelombang dikarenakan memiliki keunggulan seperti: Fleksibilitas, bisa di produksi dalam berbagai bentuk Kekuatan struktural, sifat mekanis dikontrol di pabrik, jadi bisa dibuat sesuai spesifikasi Daya tahan, bisa dikombinasikan dengan jenis lapisan pelindung untuk mencapai masa layanan yang diinginkan Bernilai ekonomis, produk mudah dalam pemasangan. Kemudian, dilansir dari unggahan akun Instagram Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang dikutip pada Rabu (14/8/2024), struktur baja bergelombang unggul karena menghilangkan kebutuhan akan pilar atau abutment pada jembatan, serta mengurangi berat jembatan dan jumlah titik fondasi yang dibutuhkan. Terdapat dua metode konstruksi struktur baja bergelombang, yaitu merakit satu persatu elemen baja hingga semua terpasang, atau menyatukan seluruh elemen sebelumnya dan menempatkannya pada dudukan di fondasi jembatan.

Ditargetkan Beroperasi September 2025 Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Pandansimo yang memiliki panjang total penanganan 2.300 meter atau 2,3 km dengan nilai kontrak Rp 863,7 miliar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Jembatan Pandansimo Gunakan Teknologi Konstruksi CSP, Apa Itu?”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/08/09/234807321/jembatan-pandansimo-gunakan-teknologi-konstruksi-csp-apa-itu.

> sumber foto : Jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).(Dok. Kementerian PU) 

> Sumber Foto : Penggunaan Corrugated Steel Plate (CSP) atau struktur baja bergelombang pada proyek Jembatan Pandansimo di DIY.(Dok. Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR)